Power Purchase Agreement Disahkan, PLTS Terapung Tembesi Bersiap Jual Listrik Hijau ke PLN Batam

Admin PLN Nusantara Renewables
13 Februari 2024 • 3 min read

Bagikan Artikel Ini

Power Purchase Agreement Disahkan, PLTS Terapung Tembesi Bersiap Jual Listrik Hijau ke PLN Batam

 

PT PLN Nusantara Power (PLN NP) dan PT TBS Energi Utama menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dengan PT PLN Batam untuk proyek PLTS Terapung Tembesi Batam 35 MWac atau setara dengan 46 MWp. Perjanjian yang ditandatangani pada Senin, 12 Februari 2024 ini memiliki jangka waktu 25 tahun.

 

Mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pemerintah mengizinkan hingga 5% luas waduk digunakan untuk Pembangunan PLTS Terapung. Oleh karena itu, PLTS terapung ke-2 terbesar di Indonesia ini nantinya akan dibangun di atas sebagian Waduk Tembesi yang memiliki luas lahan 864 hektar. 

 

PLTS Terapung Tembesi diperkirakan menelan biaya investasi sebesar Rp 481 milyar. Proyek ini akan dikembangkan oleh PLN NP dan TBS melalui afiliasinya, yakni PT PLN Nusantara Renewables (PLN NR) dengan porsi kepemilikan saham 51% dan PT Batam Tirta Surya dengan porsi kepemilikan saham 49%. Harapannya, konstruksi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) ini akan selesai tahap pertama pada akhir 2024 dan secara keseluruhan bulan Maret 2025 untuk melistriki kawasan industri di Batam.

Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero) Hartanto Wibowo berujar bahwa PLTS Terapung Tembesi ini diharapkan menjadi katalis dalam menarik investasi asing ke Pulau Batam, memperkuat ekonomi lokal dan infrastruktur energi berkelanjutan. Sebab, jika bisa memanfaatkan waduk-waduk lain seperti Waduk Duriangkang dan Waduk Sei Harapan, Batam berpotensi menghasilkan 1 GW listrik berbasis EBT.

Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menyampaikan bahwa proyek ini menjadi percontohan pengembangan pembangkit EBT yang berada di luar pulau Jawa. "Setelah sukses meresmikan PLTS Terapung Cirata, kami ingin mereplikasi proyek serupa di beberapa waduk lain di seluruh Indonesia,” ujarnya. Untuk mendorong transisi energi, menurut Ruly, pengembangan pembangkit EBT harus segera dilakukan di seluruh nusantara. 


 

Bagikan Artikel Ini

Baca Lebih Banyak Berita Dari Kami